top of page

click Get in touch to see full article [Silahkan klik "Get in Touch" untuk melihat artikel - artikel lainnya. =) =)

Tablet User
Post: Welcome

Inventory Management

Writer's picture: pmprojectmanager90pmprojectmanager90

Persoalan

Pada bulan April, seorang manager inventori PT. Guna Bersama yang bergerak dibidang industri tekstil melakukan rekap data bahan jahit. Pada kegiatan rekap tersebut didapatkan informasi berupa permintaan benang jahit sebanyak 12000 buah benang Putih dalam satu tahun dengan biaya pemesanan atau ordering cost sebesar 500, sedangkan biaya unit atau unit cpst sebesar 400 dan holding /carrying cost sebesar 30% dari unit cost. Untuk itu manajer inventori ingin mengetahui Economic Order Quantitynya, bagaimanakah hasilnya ?



Penyelesaian

Diketahui :


PT. Guna Bersama (Perusahaan Tekstil).

Rata-Rata Permintaan : 12.000 buah benang putih/tahun (D)

Harga pemesanan (Ordering Cost) : 500 (S)

Harga barang (Unit Cost) : 400

Holding/Carrying Cost : 30% dari unit cost (H)


Ditanyakan :

Bagaimana Hasil EOQ nya : . . . . . . . . . .. .?



Solusi :


Untuk penyelesaian persoalan tersebut diselesaikan menggunakan aplikasi bantu yaitu POM QM. Dengan menggunakan modul Inventory. Pada penerapannya, modul tersebut digunakan untuk penyelesaian persoalan-persoalan manajemen penyimpanan. Sedangkan sub modul yang diaplikasikan pada kasus dari manajer inventori PT. Guna Bersama perusahaan tekstil ialah sub modul Economic Order Quantity (EOQ) model. Mengingat hasil yang dibutuhkan oleh manajer inventori ialah hasil EOQ.

Tahap Input Data

Pada tahapan ini, pemasukan data berupa informasi yang didapatkan oleh manajer inventori digunakan sebagai input data pada POM QM, adapun data tersebut berupa : Rata-Rata Permintaan (D) dengan jumlah 12.000 buah benang putih dalam satu tahun dengan Harga pemesanan (Ordering Cost) (S) sebesar 500, Harga barang (Unit Cost) sebesar 400 dan Holding/Carrying Cost sebesar 30% dari harga unit. Pada input data ini , jenis reorder point yang diterapkan ialah “No reorder point” yang artinya tidak menggunakan faktor nilai reorder. Untuk memperjelas input data tersebut dapat dilihat pada gambar 1.0 berikut ini,





(Gambar 1.0 Data masukan permintaan bahan PT. Guna Bersama)

(Sumber : App. POM QM Modul Inventory model Economic Order Quantity)

Hasil Analisa dan Pembahasan

Setelah digunkan data dari manajer inventori terkait permintaan bahan benang maka dilakukan solving atau penyelesaian persoalan manajer inventori. Dari hasil analisa didapatkan nilai optimal order quantity yang disimbolkan dengan (Q) sebesar 316,23. Yang berati nilai pemesanan maksimal untuk benang putih ialah sebanyak 316,23. Sedangkan rata-rata inventori (average inventory) dari bahan benang putih ialah sebesar 158,11. Disamping itu, pada hasil juga didapatkan order per period (N) sebesar 37,95 yang artinya nilai pemesanan untuk benang putih dalam satu periodenya ialah sebesar 37,95. Sehingga manajer inventori dari PT. Guna Bersama dapat melakukan pemesanan untuk benang putih dalam satu periodenya ialah sebanyak 37,95 agar pemesanan dapat optimal. Adapun nilai harga setup secara rutin ialah sebesar 18973,67 atau setara dengan harga holding secara rutin. Sedangkan untuk jumlah harga holding + setup sebesar 37947,33 dengan harga unit 48000 untuk detail dari hasil tersebut ialah sebagai berikut,

1. Optimal Order Quantity (Q) 316,23

2. Maximum Inventory Level 316,23

3. Avarage Inventory 158.11

4. Order Per Period 37,95

5. Annual Setup = Annual Hoding 18973,67

6. Total Inventory (Holding +Setup) Cost 37947,33

7. Total Cost 4837948


Adapun untuk detail dari penjelasan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini,





(Gambar 2.0 Hasil Analisa permintaan bahan PT. Guna Bersama)

(Sumber : App. POM QM Modul Inventory model Economic Order Quantity)

Visualisasi Hasil Dan Pembahasan

Setelah didapatkan analisa daring hasil permintaan benang putih dari PT. Serba Guna perusahaan tekstil didapatkan hasil grafik guna memvisualisasi hasilnya. Grafik tersebut memvisualisasi total harga (total cost), holding cost, setup cost dengan perbandingan antara cost (sumbu y), terhadap order quantity (sumbu x). pada grafik inventory cost excluding unit cost ini didapatkan hasil total cost yaitu (37,947 ; 316,23) adapun untuk memperjelas grafik inventory cost excluding unit cost ialah sebagai berikut,





(Gambar 2.0 Hasil Analisa permintaan bahan PT. Guna Bersama)

(Sumber : App. POM QM Modul Inventory model Economic Order Quantity)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Pada persoalan atau kasus dari PT. Serba Guna yaitu perusahaan tekstil dengan rekap data permintaan kebutuhan benang putih diperoleh nilai optimal order quantity yang disimbolkan dengan (Q) sebesar 316,23 dengan nilai pemesanan untuk benang putih dalam satu periodenya ialah sebesar 37,95. Sehingga manajer inventori dari PT. Guna Bersama dapat melakukan pemesanan untuk benang putih dalam satu periodenya ialah sebanyak 37,95 agar pemesanan dapat optimal.


Saran .

Akan lebih baik ketika manajer inventori PT. Sumber Guna tidak melakukan manajemen penyimpanan terhadap benang putih saja namun juga varian benang-benang lainnya juga.


 
 
 

Comentários


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

Hubungi kami di : 081 333 541 397 |

0812 944 533 55

Jl. Raya Cileungsi - Jonggol, Perum. Ciputra - Citra Indah City
Bukit Sakura BG 05/15

©2020 by Emran facility. Proudly created

bottom of page