Setelah Sekian lama melaksanakan pekerjaan proyek (non Rutin) berikut terbesit menuangkan dalam Tulisan pada Platform Emran Facility // PM.prjectmanager ini. Sebelumnya telah terdapat berbagai ragam pengetahuan terkait prorofesi Deputy Project Manager (DPM). Bahkan Tidak semua project menggunakan unit ini karena tugas nya yang hampir-hampir mirip dengan seorang project manager. Definsi seorang Deputy Project Manager sebenarnya yakni seorang wakil dari Project Manager (P.M.) yang bertugas membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek.

gambar 1 Pelaksanaan pekerjaan
DPM bertanggung jawab kepada Project Manager yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Menguasai detail dan spesifikasi teknis kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek. 2. Membantu Project Manager menyusun bahan / Materi Rencana Mutu Proyek.
3. Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek.
4. Menyusun Schedule mingguan/bulanan berdasarkan master schedule kontrak kerja, menjamin pelaksanaan sehari-hari di lapangan sesuai schedule yang dibuat.
5. Menjamin tersedianya tenaga kerja, material, dan alat yang memadai.
6. Menjamin tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor/subkontraktor.
7. Menjamin tersedianya dana pembayaran upah/opname mandor.
8. Memimpin/mengarahkan secara langsung Koordinator Lapangan untuk memenuhi persyaratan mutu, waktu, dan biaya yang telah disepakati.
9. Menyusun detail/materi progress claim untuk disetujui oleh Project Manager dan Pemberi Tugas.
10. Tertib administrasi sesuai dengan sistem administrasi perusahaan.
11. Menyiapkan detail materi laporan bulanan bersama Project Manager (Messah, Yanita : 2011)
Untuk poin nomor 7 mungkin berbeda dengan project kali ini karena system penggunaan uang dilakukan secara Centralized (Terpusat dari tim Finance manager Head Office).

gambar 2 Project Framwork
Nah pertanyaannya mengapa tidak PM yang melaksanakan pekerjaan tersebut?
Jawabannya beragam namun umnumnya P.M. juga memiliki load pekerjaan dalam struktur fungsional sebuah perusahaan sehingga untuk menyelesaiakan tugas pekerjaan tersebut seorang PM dibantu oleh seoarang D.P.M.
Setiap pekerjaan memang mengandung kesuksesan dan risiko masing-masing. Untuk profesi D.P.M. hampir 85% berhubungan dengan stakeholder baik pemilik proyek (Owner), Vendor atau supplier, Project sponsor (pemilik dana perusahaan tersebut), team proyek hingga lingkungan sekitar.
Case dalam Deputy Project Manager Seperti hal berikut :
Perencanaan pelaksanaan proyek telah dibuat dan disepakati berdasarkan time schedule disaat minggu ke 36 pelaksanaan proyek tiba-tiba pihak perwakilan dari owner meminta agar pekerjaan instalasi dilakukan dahulu yang seharusnya baru 2 minggu kemudian dengan alas an karena jalur pipa akan dilakukan tie in dan akan adanya audit serta dipotong hari libur. Setelah permintaan tersebut dipenuhi dengan Tindakan mendatangkan tim instalasi MOV Valve ternyata pekerjaan jalur pipa oleh kontraktor pelaksana lain masih belum dilakukan hydrotest. Dengan adanya negoisasi bahwa jalur dapat dipasangkan blindstick agar MOV dapat tetap terpasang namun tetap saja kontraktor tersebut menolak hal demikan dengan alas an menghindari risiko. Alhasil tema pemasangan MOV Valve yang didatangkan harus dialokasikan untuk pekerjaan laint terlebih dahulu untuk menghindari kegiatan idle.
Egi S. Avianto S.Tr., M.T.
Ega Sepfriansyah A., S.Tr., M.M.
Yuk saksikan kisah lainnya pmprojectmanager90.wixsite.com/projectmanager/testimonials
Reference :
Messah,Yanita.2011. KAJIAN HUBUNGAN WASTE MATERIAL KONSTRUKSI DAN ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI. Teknik Sipil : Universitas Undana
Comments